Halloo everybody....

Welcome to my blog, i hope my blog can be your inspiration so it will be an usefull blog :))

Monday, March 12, 2012

Mari Ramai-Ramai Belajar untuk Masa Depan



Kata sekolah berasal dari bahasa latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah suatu kegiatan di waktu luang bagi anak-anak ditengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sesuai dengan pengertian sekolah diatas, bahwasannya dahulu sekolah merupakan pengisian waktu luang saja, namun seiring kemajuan zaman arti kata sekolah berubah menjadi lembaga menerima dan memberi pelajaran. Mengapa demikian? 

Teknologi dan zaman diseluruh penjuru dunia semakin maju, menuntut kita untuk menjadi lebih baik dan lebih maju pula. Saat ini tidak ada arti dan tidak ada guna untuk pemuda penerus bangsa yang lengah, tak berpendidikan  serta tak bersemangat. Para pelajar beranggapan jika mereka mendapat nilai yang bagus, maka mereka akan dianggap pintar oleh lingkungan sekitar. Sehingga apapun cara akan dilakukan oleh pelajar tersebut agar mendapat nilai yang memuaskan.

Dulu kita semua mungkin sepaham bahwa untuk menggapai cita-cita, kita harus bersekolah. Mau jadi dokter, mau jadi insinyur, mau jadi tentara, mau jadi astronot, pokoknya harus sekolah. Mungkin itu yang membuat kita berpikir bahwa tujuan dari bersekolah itu adalah untuk mendapat pekerjaan. Ditambah dengan selentingan yang bilang: "buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau toh hasilnya jadi pengangguran?" Ya, jadi begitulah, kita sekolah untuk dapat pekerjaan, bukan untuk mencari ilmu. Ketika saya masih kecil (saat di SD) saya sering dinasihati oleh ibu saya bahwa saya harus sekolah agar kelak bisa pintar dan kalau sudah besar jadi Dokter. Dan saya yakin, pada awalnya, para orang tua menyekolahkan anaknya mempunyai keinginan agar anaknya menjadi orang yang pintar, cerdas, sehingga nantinya bisa berguna bagi keluarga, negara dan agamanya. Namun kini, keinginan itu sudah mulai bergeser. Karena para orang tua berharap agar anaknya mempunyai raport dan ijazah dengan nilai yang sesempurna mungkin. Dan untuk mencapai itu, tak heran bila penyelenggara bimbingan belajar jadi ramai peminat. Lebih dari itu, yang bahaya bahkan segala cara pun ditempuh. Seperti seorang Ibu sampai mendatangi paranormal agar anaknya bisa menjawab soal-soal UNAS. Atau bahkan tak jarang (biasanya dilakukan para mahasiswi) mereka merayu Dosennya agar mendapat nilai bagus. Jadi, kini sekolah bukan untuk mencari ilmu, menambah wawasan, namun HANYA UNTUK MENCARI NILAI BAGUS. Hasilnya? Karena cara pencarian nilai itu membutuhkan biaya banyak, bahkan sampai merelakan kehormatannya. Bagaimana caranya agar dapat uang banyak. Korupsi adalah salah satu pilihannya. Sungguh mengenaskan apabila pendidikan di Indonesia seperti itu.

Kita tentu tidak bisa membayangkan apa jadinya Pemuda Pemudi Generasi Penerus Bangsa Indonesia jika sistem pendidikannya seperti itu. Para generasi penerus bangsa akan benar-benar berguna ketika sistem pendidikannya juga benar serta niat dari dalam hati sang pelajar adalah tulus untuk menuntut ilmu. Sekolah merupakan tempat kedua untuk mendidik anak setelah keluarga. Pada dasarnya sekolah sering di pandang sebelah mata oleh banyak orang seperti contoh diatas. Sejak dulu, orang menganggap bahwa sekolah semata-mata hanya tempat untuk mencari ilmu pengetahuan yang dengan tujuan mendapat selembar ijazah. Anggapan salah tersebut terus berkembang hingga saat ini, padahal tujuan sekolah bukanlah itu saja. Sekolah merupakan tempat dimana kita benar-benar dipersiapkan agar siap terjun dalam masyarakat. Sekolah juga dapat di jadikan sebagai media bersosialisasi dengan warga sekolah yang lain. Bahkan sekolah juga merupakan salah satu sarana membina putra-putri bangsa agar menjadi anak-anak yang berguna bagi bangsa dan negara. Maka dari itu banyak sekolah yang berdiri, baik di desa maupun di kota dengan keunikannya masing-masing.

Pada jaman ini timbul pandangan bahwa sekolah dengan kualitas bagus berarti mahal, maka para orangtua berlomba-lomba memasukan anaknya ke sekolah mahal entah demi gengsi atau mencari pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka. Bagi masyarakat yang berkantong tebal mungkin bukanlah hal yang sulit, tapi bagaimana dengan masyarakat lain yang kekurangan? Di dunia, khususnya di Indonesia terdapat berbagai macam sekolah yang dapat dipilih. Kita dapat memilih sekolah yang kita inginkan sesuai dengan kemampuan ekonomi kita. Jika kemampuan ekonomi kita golongan menengah keatas, kita dapat memilih sekolah dengan fasilitas dan pengajar yang paling baik. Sedangkan jika kemampuan ekonomi kita menengah kebawah, kita hanya bisa memilih sekolah dengan fasilitas dan guru seadanya, bahkan mungkin kita tidak mendapat kesempatan bersekolah. Numun sebenarnya semua sekolah itu sama, tidak ada yang berbeda. Tergantung dari diri kita masing-masing sebagai subyeknya. Mampukah kita memanfaatkan berkah sekolah dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan fungsinya? Atau  kita malah menyalahgunakan makna sekolah hanya untuk kesenangan sesaat atau duniawi?

Oleh sebab itu sudah saatnya dunia pendidikan kita mereformasi diri secara serius khusunya bagaimana pembelajaran di sekolah itu bisa dijalankan melalui prinsip penyadaran kritis sehingga melalui kekuatan kesadaran kritis bisa menganalisis, mengaitkan bahkan menyimpulkan bahwa persoalan kemiskinan, pengangguran, dan lainnya merupakan persoalan sistem bukan karena persoalan jenjang sekolah. Inilah yang seharusnya menjadi muatan penting untuk diinternalisasikan disetiap diri siswa. Selain itu, dari bersekolah kita memperoleh manfaat yang luar biasa diantaranya adalah: Melatih Kemampuan Akademis Anak (Agar Pintar). Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin. Memperkenalkan Tanggung Jawab. Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan. Sebagai Identitas Diri serta Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas Dan, teman-teman selalu ingatlah bahwa seseorang yang tidak berpendidikan di sisi lain, tidak dapat mengerjakan sesuatu yang baru. Atau paling tidak, mereka mengerjakan sesuatunya dengan cara yang buruk.
Jadi bersekolah adalah belajar bagaimana cara belajar.
 Belajar untuk masa depan.. :)


 ini adalah essay saya yg ke2 dalam rangka mengikuti essay competition yg diadakan oleh SMA Negeri 6 Surabaya alias sekolah saya sendiri se-Sby dengan tema "apa pentingnya sekolah" pada tahun 2010 dan alhamdulillah juga meraih juara 2 :))

No comments:

Post a Comment